Oleh Anggun Putri AM, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Trunojoyo Madura/aktivis Komunitas Karsa dan TBM Lembu Madura Parade pentas teater yang digelar paro Juni 2016 lalu oleh Teater Sempat (Semester Empat) belum usai meski naskah pilihan yang diambil dari sepuluh sastrawan ternama naik di atas panggung pementasan. Teater yang digawangi mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Trunojoyo Madura (PBI UTM) itu, alhasil masih membuahkan buntut berupa segebok diary. Setumpuk catatan harian tersebut merupakan tumpahan rasa, keluh kesah, amarah, keharuan, kekhawatiran, berbagai gagasan kreatif dan pertukaran pikiran yang mereka catat selama proses awal hingga akhir. Catatan dari sederet proses panjang itulah yang mereka tuliskan dengan apik sebagai tugas akhir semester dan kini menjadi segebok antologi diary. Pilihan naskah, seleksi aktor, pembentukan tim, bedah naskah, olah vokal, olah tubuh, hingga set panggung yang menguras banyak tenag
Merangkai yang Terserak, Membaca yang Sublim