Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

SAHABAT ADA UNTUK SAHABAT

O leh Mega Agustini Kaummudapergerakan . Pagi yang indah . M erah sang surya mulai menampakkan diri ke permukaan. Dingin menyeruap menusuk raga. Hingga dalam perjalanan menuju sekolah diriku merasa kedinginan. Pagi itu aku bersama Devi, kakak kelasku.             Di sekolah ‘’Marisa apakah kamu sudah mengerjakan tugas Geografi?’’ tanya sahabatku yang mungil, Amel. ‘’ S udah , ’’ jawabku. ‘’Aku boleh pinjam tugasmu, soalnya aku belum selesai mengerjakannya?’’ M intanya dengan nada centilnya padaku. ‘’ B aiklah, sesampainya di kelas nanti akan ku kasih tugasnya , ’’ jawabku dengan santai. “T erimah kasih ,” ucap sahabatku ini. Sahabtaku Amel gadis cantik, mungil dan lucu ini kerap kali lupa untuk mengerjakan tugas sekolah. Biasanya dia selalu memintaku untuk membantunya mengerjakan tugas ketika di dalam kelas. Aku dan Amel selalu bersama meski kami memiliki sifat yang berbeda. Amel lincah, periang dan centil , s edangkan aku pendiam dan lembut. Trinn

Jalan untuk Menuntut Ilmu Penuh Lubang

O leh Nur Hikmah Kaummudapergerakan-Karanganyar . Anggota DPRD Kabupaten Sumenep  Yang Terhormat, pernah Anda sadari dan pikirkan, bagaimana kami ha r us menunggu janji-janjimu yang telah di u mbarkan pada kami? Kami  berharap, kalian mau menepati segala janji yang kalian lontarkan pada masa kampanye. Seperti kalian tahu, s atu suara kami sangat menentukan atas nasib terpilihnya kalian sebagai anggota dewan. Karena itu, kalian hendaknya tidak membiarkan kami hanya menunggu bukti dari janji -janji kalian. Kalian hendaknya lebih peka untuk mendengar keluh-kesah kami, untuk lebih giat bekerja demi kesejahteraan kami. Anggota Dewan Yang Terhormat, jalan yang antara D esa Karanganyar, Pinggir Papas dan Marengan Laok dipenuhi oleh lubang-lubang hitam rasa was-was kami. Jalan kami bergegas ke sekolah itu sudah tiga tahun terakhir ini mengalami rusak parah. Seorang teman pernah jatuh bersama sepeda motornya karena terperosok ke dalam lubang. Di jalan itu, kami –anak-ana

Set, Kulihat Anak-anak Sekolah dengan Hati Was-was

O leh Teduh Sunyi AP Kaummudapergerakan-Pandau. Salam Golput. Di sini Ahad. Suara keran air di kamar mandi. Dan orang mengaji di mesjid. Dan aku ingin bercerita padamu. Rimbo Panjang . Dulu kakekku pernah melewati daerah ini dengan sepeda sewaktu hendak ke Pekanbaru berjumpa Tuok Onga-ku yang sedang sekolah di SGO (Sekolah Guru Olahraga). Sebenarnya itu jarak yang lumayan jauh. Untuk sampai ke Pekanbaru dari kampung kami dengan sepeda motor atau mobil biasanya menghabiskan waktu hampir dua jam. Tapi, ketika itu kakek bersepeda karna rindunya yang sangat pada Tuok Onga-ku, sedangkan kakek tak punya uang untuk ongkos. Di belakang sepedanya diikatkan kotak kayu yang di dalamnya bekal sebulan untuk Tuok Onga. Dan dulu Rimbo Panjang itu masihlah seperti namanya, Rimba yang panjang. Keadaan jalan serta kendaraan yang melewatinya tentulah tidak seperti sekarang. Dan aku melihat Kakek melintas di situ dengan kayuh sepedanya. Rimbo Panjang. Kemarin aku melewatinya ketika he

PKBL P.T. Garam Begitu “Asin”

dok. set wahedi O leh Mega Agustini Kaummudapergerakan-Karanganyar . Anggota DPR D Sumenep Y ang T erpilih , bagaimana kabar Bapak /Ibu? Kami ber harap Bapak/Ibu sekeluarga baik-baik saja . Bapak/Ibu sehat wal afiat dalam menjalankan semua tugas dan amanah rakyat. Amien. Dengan surat ini , kami ingin memberitahukan lingkungan desa kami, D esa Karanganyar , yang tidak lagi bersih. Sungai nya dangkal dan kotor. Warnanya tidak lagi bening . Banyak sampah yang berserakan di dalamnya. Semua tak terlihat indah lagi. Semua itu terjadi karena tidak adanya tong sampah atau tempat pembuangan sampah . P adahal d esa kami berada di area PT. GARAM –yang notabene BUMN- beroperasi . Selama ini, desa kami belum merasakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) P.T. Garam yang pelaksanaannya didasarkan pada Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN Nomor : Kep-216/M-PBUMN/1999, tanggal 28 September 1999, tentang Program Kemitraan dan Bina Li

Biarkan Rakyat Tetap Berdaulat

O leh Deny Yusmia Anggota Dewan Yang Terhormat, d alam surat ini saya ingin menyampaikan uneg-uneg saya tentang pilkada . Saya hendak menegaskan bahwa pilkada langsung dapat mendorong rakyat bergerak secara sukarela . D alam semangat untuk perubahan bangsa ke arah yang lebih baik, rakyat berpolitik bukan dengan transaksi . B ukan berhitung untung - rugi. Rakyat bergerak semata-mata untuk kepentingan bersama. Rakyat memilih pemimpin yang diyakini dapat mendengarkan suara rakyat yang haus akan kesejahteraan. Tidak ada satupun orang yang bisa melaksanakan politik seorang diri . P olitik mesti dikerjakan secara gotong royong. Politik mesti dicapai secara musyawarah . P olitik mesti dialirkan melalui o rganisasi dan kelompok masyarakat. K arena itu rakyat membutuhkan kedaulatan dalam menentukan pemimpinnya. Anggota Dewan Yang terhormat, saya ingin juga hendak ‘menagih’ janji Bapak/Ibu yang dilontarkan pada waktu kampanye . Saya berharap Bapak/Ibu dapat mem buktikan ny

Penghisapan Keringat Itu Tidak Adil, Tuan Tanah!

petani garam lagi mikul O leh Ki Ageng Linglung Kaummudapergerakan-Guluk-Guluk . Tuan Tanah Terhormat, bagaimana kabarmu? Semoga baik, sehat dan lancar-tenteram dalam beribadah. Hari ini (Rabu, 17 September 2014) kami ingin berbagi cerita tentang acara Lokakarya Nasional “Garam Indonesia dan Kendala Kesejahteraan Petaninya”  di PP. Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep. Acara ini akan berlangsung selama empat hari, yaitu mulai tanggal 15-18 September 2014. Dalam acara itu, kami bertemu dengan para petani dari berbagai daerah di Indonesia, sebut saja Indramayu, Jepara, Cirebon, Palu, NTB, NTT, dan Sumenep. Dalam lokakarya yang diselenggarakan oleh KIARA itu, para petani berbagi cerita dan keluh-kesah sebagai petani garam. Banyak hal yang sebenarnya mereka utarakan dan pertanyakan tentang kebijakan pemerintah terkait petani garam, terutama ketidakstabilan harga garam dan keputusan mengimpor garam. Tuan Tanah Terhormat, tapi bukan itu yang ingin kami cerita padamu. Kami in

Tim Bola Tangkap Desaku Menang

O leh Mega Agustini Kaummudapergerakan-Kalianget . Senin, 08 September 2014 saya pergi menonton bal kotap (:bola tangkap) di Kalianget bersama mbak Ismawati dan keponakan saya , Ayu. K ebetulan tim b ola t angkap atau bal budi yang bertanding adalah Krisna Putra Dewa (KPD). KPD adalah tim dari desa Karanganyar . Yang menjadi lawannya adalah Si Naga dari  Desa Kalimo’ok. Bal Kotap atu Bal Budi adalah suatu permainan yang di mainkan 7 atau 9 (ada yang juga dimainkan sampai 14) orang pemain . S etiap tim mempunyai lima (atau enam) kesempatan servis dan lima  (atau enam) kali bertahanan . P ermainan ini terkenal di beberapa desa di Sumenep. P ermainan ini sempat mati suri . D i tahun 2014 permainan b ola t angkap atau b al b udi kembali muncul . Memang tak banyak dari d esa saya yang  menonton pertandingan tersebut. Namun bukan menjadi penghalang bagi kami untuk hadir dalam pertandingan tersebut untuk men - su p port tim Krisna Putra Dewa. Meski hanya puluhan or