Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Bindhara Faisol: di PMII Saya Punya Mimpi. Bukan Ambisi

Oleh Abede Karim* Pertengahan Februari, Kota Malang benar-benar basah. Saya menghabiskan minggu penghujung liburan semester gasal di kos Iron (baca Gus Choi). Setelah semalaman bertarung dengan gerimis dari terminal Arjosari ke perumahan Permai Lansungsari Indah, pagi Kamis ini hujan kembali menyergap. Hujan tidak hanya membuat waktu membeku. Hujan juga diam-diam membuat jadwal kunjunganku menjadi kabur: Selecta, BNS, Pulau Sempu, dan lainnya dan lainnya. Untuk mengobati kekecewaan, saya dan iron memutuskan untuk menghabiskan pagi Kamis itu di warung kopi depan kampus UMM dekat pom bensin. “Kopinya di sana enak. Seperti kopi rumah ,” jelas Iron. Saya pun mengiyakan. Sambil menembus gerimis-tepung, Iron pun menguraikan, kalau di warung kopi itu banyak mahasiswa aktivis. Mereka biasanya menghabiskan pagi, siang dan malamnya dengan kopi. Setelah duduk menunggu kopi pesanan, seorang teman Iron datang dengan rambut sedikit basah. Jaket hitamnya terlihat lembab. “Sudah dari t