Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Doa untuk Nenek

O leh Mafruratul Hasanah Kaummudapergerakan.com 19 Maret 2015. Kamis sore. Tibalah aku di pamekasan dari tempat perantauanku. Kedatanganku disambut penuh keceriaan oleh semua ponakanku, yang kusebut para kurcaci. Seperti biasa kutemui nenek tersayangku yang terbaring ditempat tidur dari lima tahun lalu. Kucium tangannya sambil mengucapkan salam. Beliau hanya tersenyum melihat kedatanganku. Tak biasanya nenekku seperti itu. Kuajak berbincang-bincang, ternyata aku baru sadar nenekku tuli dan tak mengenaliku. Kukeraskan suaraku. Kujelaskan siapa diriku dengan menetaskan air mata. Aku tak tega melihatnya. Setelah kukeraskan, dia menyapaku dengan berkata, "Sampeyan pasèra?" Serasa asing kalimat itu bagiku. Tak biasanya beliau menggunakan bahasa halus padaku. Aku menjawab sambil tersenyum. Menjawab semua yang beliau tanyakan. Beliau terus menggunakan bahasa halus padaku seperti kami baru kenal. Tapi beliau paham siapa saya. Beliau sempat menanyakan uang jatah bul

Cerita Melly (bagian I)

O leh Rose Kaummudapergerakan.com Masih terkenang di benakku , di saat nyanyian angsa putih mengisi renungan , bersama tebalnya kabut putih yang menatap betapa terpuruknya aku saat ini . Keadaanku masih seperti 3 tahun yang lalu . Saat suara rumah menangis sedih dengan keadaan y ang masih tetap . T anpa ada perubahan sedikitpun . B ahkan semakin bertambah parah dari tahun ke tahun. “ M elly , “ Suara Ibu serak. “B isa bantu ibu , N ak?” Nada rendahnya m embangunkanku dari renungan . Aku segera bergegas menuju suara ibu. “ M asih pukul tiga dini hari , ” bisikku dengan mata mengantuk . “I ni ambil dan cepat mandi!” Suara Ibu sedikit tegas. S egera ku raih handuk yang lusuh dan melangkah menjauh dari ibu. Di depan halaman , di bawah pohon yang daun nya tampak mengg ug urkan diri kar e na lelah , tampak ibu sedang menunggu dengan bakul jualannya yang hendak dibawa ke pasar. “ Mel, bisa lebih cepat, Nak?” Suara lembutnya menapak telingaku. “Iya, Bu,” jawabku den