Kaummudapergerakan-KarangAnyar. Pada Jumat, 1 Agustus 2014, salah satu anggota tim sukses Nasional Jokowi– Jusuf Kalla, yaitu Zuhairi B.
Misrawi berkunjung ke perpustakaan Rumah Sangkol. Politisi dan intelektual muda
PDI Perjuangan ini disambut meriah oleh OPERA (Organisasi Pemuda Karang Anyar)
dan para petani garam. Sesampainya di tempat sekretariat perpustakaan Rumah
Sangkol Karang Anyar, teman-teman OPERA selaku pelaksana kegiatan mengadakan
audensi dengan tema “Serap Apirasi Tim Jokowi-JK Bersama Petani Garam”. Perbincangan
berjalan dengan lancer.
Petani garam
Karang Anyar dan Pinggir Papas menyampaikan aspirasinya terkait tentang garam
yaitu, (a) Produktivitas garam, (b) Sarana dan prasarana lahan garam, (c) Bantuan
PUGAR (Peningkatan Usaha Garam Rakyat) yang realisasinya tidak tepat sasaran.
Harapan saya
dan teman-teman OPERA (Organisasi Pemuda Karanganyar) dengan kedatangannya Zuhairi
B misrawi dapat menjadi penyambung lidah petani garam untuk disampaikan kepada
presiden terpilih, agar ke depannya Bapak Presiden terpilih peduli terhadap
nasib petani garam. Merubah Produktivitas garam yang lebih baik dari
tahun-tahun sebelumnya, sarana dan prasarana ke depannya lebih baik dari
tahun-tahun kemarin, bantuan PUGAR (Peningkatan Usaha Garam Rakyat) yang selama
ini realisasinya tidak tepat sasaran, di mana pemilik lahan yang menerima bantuan
PUGAR bukan petani garam. Padahal pembagian hasil penjualan garam lebih banyak
pemilik lahan. Semisal hasil penjualan garam mencapai 3 juta, pembagiannya adalah 1 juta untuk
petani dan 2 juta untuk pemilik lahan.
Dan bukan
itu saja, Bapak Ir. H. Joko Widodo saya harap bisa membantu dan membangun perpustakaan
desa yang kami rintis. Karena perpustakaan masih ada kaitannya dengan salah
satu 9 Program Nyata Jokowi-JK yaitu Indonesia Pintar. Dengan adanya
perpustakaan ini akan merubah nasib penerus bangsa.
Seperti kita tahu, nasib generasi bangsa yang
seharusnya lebih baik malah semakin buruk. Ini dapat dilihat dengan banyaknya
sek bebas di kalangan siswa-siswi, perkelahian antar pelajar dan sebagainya.
Itu semua terjadi karena penerus bangsa tidak mendapatkan pendidikan yang baik.
Tim Jokowi-JK harus mampu merubah dan memerhatikan generasi bangsa dan
membangun perpustakaan desa. Dengan adanya perpustakaan desa penerus bangsa
akan lebih mudah membuka jendela dunia. Pepatah bilang buku adalah jendela dunia.
Nur Hikmah siswa kelas XI SMU Muhammadiyah Sumenep, aktivis perpustakaan "Romah Sangkol" dan magarsari Desa Karang Anyar, Kalianget, Sumenep.
Nur Hikmah siswa kelas XI SMU Muhammadiyah Sumenep, aktivis perpustakaan "Romah Sangkol" dan magarsari Desa Karang Anyar, Kalianget, Sumenep.
Komentar
Posting Komentar