Langsung ke konten utama

Kisah 11 Agustus 2014

Oleh Nur Hikmah

Kaummudapergerakan. Entah mengapa? Aku kenal dia sudah cukup satu minggu, dan pada hari ini (11 Agustus 2014), aku benar-benar aneh dengan sikap dia. Sikap dia membuat aku semakin ingin selalu bersamanya. Dan pada hari ini aku sudah memanggil Si Irwan dengan sebutan “Oreo”. Aku panggil dia “Oreo” karena dia benar-benar banyak orang yang suka padanya –bahkan orang yang mencintainya.

Sebenarnya aku itu tidak pernah mengerti tentang perasaaanku ini. Perasaan yang selalu memikirkannya dan selalu ingin bersamanya. Semakin hari hatiku selalu dihantui dengannya. Di dalam kelas pun, aku sering melamun dan tersenyum sendiri. Apalagi di luar sekolah.

Benar-benar aneh dan ini semua terjadi saat ini padaku. Terkadang aku merasa tidak pantas dengannya. Sebenarnya aku ini suka sama dia atau cuma fansnya dia? Dan ini pengalaman untuk mencintai seseorang lebih dari segalanya. Bahkan aku merasa cemburu setiap dia selalu curhat kepadaku tentang ceweknya, pacar yang disayangi dan dipertahankan selama ini.

Dan berjalannya waktu dengan dia semakin renggang. Dia mulai menjauh dariku, padahal aku tidak tahu mengapa dia harus menjauh dariku. Apa karena aku sering menceritakan teman sebelah kelasku, yaitu Adit, teman yang saat ini dekat denganku. Dan awalnya seperti dia kenal ke aku. Tapi kalau memang ini permasalahan yang kau maksud dan ini juga yang bisa membuat hubungan kita renggang? Apa arti sebenarnya aku dalam kehidupanmu? Apa yang aku rencanakan dari awal? Sehingga aku tidak pernah bisa untuk melupakanmu. Dan kamu benar-benar membuat aku tiada daya.

Seharusnya kamu mengerti tentang apa yang aku rasakan kepadamu. Bukan malah kamu mempertahankanku di dalam kehidupanmu hanya sebagai pelampiasan marahmu di saat kamu berantem dengan pacarmu dan di saat kamu bahagia kamu lupa segalanya tentang aku. Aku tidak mau itu semua terjadi padaku. Aku juga mempunyai kebahagiaanku yang harus kujalani dan kamu harus bisa merelakan aku pergi dari kehidupanmu karena kehadiranku hanya sesaat untukmu. Bukan selamanya.

Di saat   aku salah arah untuk melangkahkan kakiku, aku harus dituntun oleh seorang yang baru aku kenal yaitu adit, kamu tidak pernah melihat aku saat ini, apa ini buah dari kasih sayangmu dari dulu kepadaku dan apa ini  juga buah dari kebersamaan yang telah kita lewati berdua. Mengapa kamu buat aku mengerti tentangmu dan memahami keaadaanmu, kau buat aku begini, mungkin aku bukan tipe cewek kamu, cewek yang seksi,cantik, dan kaya.

Tapi mengapa kau bawah aku jauh  masuk kedalam kehidupanmu, kau buat mengerti segalanya tentangmu, kalau akhirnya begini. Saat ini aku tidak pernah mengerti tentang jalan pikiranmu,  aku kira ini sebatas adek yang kamu benar-benar anggap aku adek teman curhatmu mala tidak itu semua. Awal kita kenal kamu bilang kebahagianmu adalah kebahagianku dan kehancuranmu adalah kehancuranku , dan kamu selalu bilang diantara kita tidak ada kebohongan sedikitpin. Kemana janjimu itu semua? Setelah aku jujur kepadamu kamu harus seperti ini, dan setelah aku sudah menemukan kebahagianku kamu membenciku. Apa aku harus menunggu kamu putus dengan pacarmu, tidak kan? Aku ingin hubungan kita berdua semakin indah seperti dulu dan saat ini sudah aku  serahkan hatiku pada seseorang, namun itu bukan kamu. Kumohon kamu mengerti tentang perubahan sikapku ini aku tidak bisa menunggu kamu sampai kapanpun dan disisi lain kamu tidak pernah mau putus dengan pacarmu, terus aku ini kau jadikan aku yang ketiga. Aku tidak mau ada dipihak ketiga dalam hubunganmu, tapi aku hanya mau kamu anggap sebatas adek tidak lebih.

Dan jika kamu terus bersikap seperti ini kepadaku, aku harus bersikap bagaimana ke kamu dan kenapa akhir-akhir ini kamu sering pakai egomu saat menghadapi aku. Padahal aku selalu halus saat berkata-kata padamu, kenapa kamu harus dimengerti denganku? Padahal kamu tidak pernah mengerti tentangku. Aku ini hanya butuh dimengerti dan kasih saying seutuhnya darimu. Mungkinkan aku harus menjatuhkan persaanku kepada seseorang yang baru aku kenal yaitu Adit, dan entah mengapa belakangan ini aku mudah jatuh cinta dan mempercayai seseorang yang baru aku kenal, sebenarnya arti cinta itu apa sih? Sehingga bisa membuat seseorang tergila-gila dan mengutamakan cinta disbanding dengan yang lain, bukankah cinta itu saling melengkapi dan saling menutupi kekurangan pasangannya kita dengan kelebihan kita masing-masing. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Ciri Khas Kami: Baca Puisi

Oleh Nahdliya, mahasiswa PBSI 2015 asal Pantura Jawa Helmi Yahya? Begitulah penuturannya saat aku pertama kali mengenalnya. Pertama kali kami berjumpa dan bertatap muka, tepatnya saat aku melewati masa-masa ospek di lingkup Prodi PBSI. Aku sempat heran dan meragukan nama aslinya. Apakah benar seperti itu atau hanya sebagai dalih agar dia tenar di kalangan maba. Oh hanya Tuhan yang tahu mengenai namanya. Dia memperkenalkan diri pada kami sebagai wakil ketua HMP saat itu. Aku sempat berpikir keras, mencoba memahami jabatan yang dipegangnya. Bukan meragukan, tapi lebih ke arah tidak percaya. Setahuku dia konyol, lucu, gokil dan entah apa lagi. Segalayang berbau komedi melekat pada dirinya. Itu yang membuat aku tidak percaya dengan jabatan wakil ketua HMP yang dipegangnya. Di awal pertemuan dengan suasana lingkungan perguruan tinggi, aku lebih memilih acuh tak acuh tentang kak Helmi. Entah dia mau menjadi apaatau menjabat apa. Beberapa hari mengikuti ospek, aku mulai mengerti sisi

Es Lilin Cabbi

Oleh  Kuswanto Ferdian, King Favorit UTM 2016 dan Mahasiswa PBSI 2014 asal Pamekasan Perkenalkan namaku Kuswanto Ferdian. Kalian bisa memanggilku Wawan. Kawan-kawan  di desa memanggilku “Phebeng”. Entahlah apa maksud dari panggilan itu. Aku menerima panggilan itu begitu saja. Aku berasal dari Pulau Garam Madura. Waktu aku masih kanak-kanak , aku sering bermain dengan kawan-kawan d esaku, D esa K olpajung, Pamekasan, Madura. Desaku populer dengan julukan “Kampung Hijau”. Julukan itu diberikan karena desaku sering menjuarai lomba “Adipura Kabupaten” yang diadakan setahun sekali. Selain banyak pohon yang rindang serta daunnya yang hijau, di sepanjang jalan desaku banyak bangunan dengan cat warna hijau. Baik bangunan Sekolah, toko, maupun rumah warga. Alasan itulah yang menjadikan desaku mandapat julukan “Kampung Hijau”. Desaku memiliki beberapa permainan tradisional. Permainan yang paling aku sukai waktu kanak-kanak, permainan “ E s Lilin Cabbi ” . P ermainan ini hampir sam

Pak Anu

O leh Dwi Ajeng Kartini Selama kuliah dua semester -dari semester satu sampai semester dua- baru kali ini aku bertemu dan diajar oleh dosen unik. Dikatakan unik karena cara mengajarnya santai dan mudah dipahami. Cara menyampaikan materi sangatlah berbeda dengan dosen lain yang cenderung membuat tegang. Hehe. Beliau adalah Bapak Salamet Wahedi. Sebelum ‘mengenal’nya, kami sudah mengetahuinya. Beliau adalah dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Desas-desisnya, beliau termasuk dosen killer , tentu aku langsung kaget. Aku takut ketika mendengar, beliau dosen yang killer . Aku takut, beliau di kelas sangat kaku, membosankan, dan tentu -saja bicara dosen killer - pelit nilai. Jujur saja, saat petama melihatnya memang benar terlihat seperti dosen killer. Aku sempat bingung karena pertama masuk, beliau duduk hanya diam. Aku sampai berpikir, sebenarnya dosen ini sedang marah atau memang gayanya seperti ini? Dengan tatapan mata yang sinis dan tidak mau menatap mahasiswa,